B20 Dinilai Belum Ampuh Tekan Impor Migas di 2018
Kategori : Berita DMSI Posted : Selasa, 13 November 2018

(Foto:AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

kumparan.com

13 November 2018

https://kumparan.com/@kumparanbisnis/b20-dinilai-belum-ampuh-tekan-impor-migas-di-2018-1542082927236967628

 

B20 Dinilai Belum Ampuh Tekan Impor Migas di 2018

 

Kewajiban penggunaan minyak solar dengan campuran biodiesel 20 persen (B20) dinilai belum signifikan menekan laju impor migas di bulan Oktober 2018 maupun secara keseluruhan tahun ini. Bahkan neraca dagang juga masih mencatatkan defisit selama Oktober 2018, maupun perkiraan selama tahun ini.

Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, B20 belum berdampak signifikan pada penurunan impor migas. Hal ini karena banyaknya hambatan dalam implementasi kewajiban tersebut.

"B20 belum berdampak signifikan ke penurunan impor migas. Ini karena implementasi di lapangan masih terhambat kesiapan terminal BBM pencampuran solar dan minyak sawit. Distribusi di tingkat daerah pun belum merata," ujar Bhima kepada kumparan, Selasa (13/11).

Bhima melanjutkan, akibat tidak efektifnya B20, laju impor migas selama Oktober 2018 juga diperkirakan masih mencatatkan defisit. Bahkan, neraca dagang selama bulan lalu juga diperkirakan mencatatkan defisit sekitar USD 300-700 juta.

"Artinya defisit akan tertekan bengkaknya impor migas secara konsisten," katanya.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, kewajiban B20 belum berdampak terhadap laju impor migas di tahun ini. Menurut dia, kewajiban tersebut baru bisa terlihat pada neraca dagang tahun depan.

"Defisit migas masih akan besar yang tidak dapat ditutup oleh surplus nonmigas. Kebijakan B20 saya perkirakan belum cukup berdampak mengurangi defisit migas. Baru akan berdampak significant awal tahun depan," jelasnya.

Selama September 2018, neraca migas mengalami defisit sebesar USD 1,07 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan neraca nonmigas yang surplus USD 1,30 miliar.

Bahkan, defisit neraca migas pada periode September 2018 itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 479,7 juta. Sementara neraca nonmigas mengalami surplus USD 2,27 miliar pada September 2017.

Secara keseluruhan pada periode Januari-September 2018, kondisi neraca perdagangan mengalami defisit USD 3,78 miliar. Kondisi ini berbeda dengan periode yang sama tahun lalu yang mengalami surplus USD 10,85 miliar.

Defisit neraca migas menjadi salah satu pemicu defisit transaksi berjalan yang pada kuartal III mencapai 3,3 persen. Dari jenis komoditasnya, peningkatan defisit neraca migas terutama disebabkan meningkatnya defisit neraca minyak, baik dibandingkan triwulan sebelumnya maupun triwulan yang sama tahun 2017.

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung