Indonesia Gandeng Malaysia Jaga Ekspor CPO
Kategori : Berita DMSI Posted : Jum'at, 08 September 2017

Ilustrasi

bisnis.com, 8 September 2017

Oleh : Nurhadi Pratomo

http://industri.bisnis.com/read/20170908/12/688147/indonesia-gandeng-malaysia-jaga-ekspor-cpo

Indonesia Gandeng Malaysia Jaga Ekspor CPO

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mengajak Malaysia untuk bekerja sama menjaga kinerja ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari berbagai kampanye hitam.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan pihaknya telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Minister of International Trade and Industry Malaysia Dato’ Sri Mustapa Mohamed. Kegiatan itu dilakukan sebelum Mendag menghadiri pembukaan Asean Economic Minister (AEM) ke-49 di, Pasay, Filipina.

“Indonesia dan Malaysia membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan atas sikap Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap komoditas minyak kelapa sawit,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (8/9).

Enggartiasto juga mengajak Negeri Jiran untuk mempromosikan komoditas biodiesl. Selain itu, Indonesia juga telah menyampaikan keberatan atas kampanye hitam yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan Uni Eropa.

Selain membahas isu CPO, kedua Menteri juga membahas mengenai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Hal itu termasuk pembahasan mengenai perdagangan lintas batas.

Menurut catatan Bisnis, kedua negara juga tengah melakukan review border trade agreement (BTA) atau Perdagangan Lintas Batas Indonesia-Malaysia ditargetkan selesai pada 2017.Berdasarkan BTA yang disepakati Indonesia dan Malaysia pada 1970, besaran nilai batas transaksi adalah 600 Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp1,8 juta per bulan.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Made Marthini sebelumnya menyatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo maka perundingan BTA Indonesia-Malaysia ditargetkan rampung pada 2017. Dengan demikian, kesepakatan itu dapat menjadi payung hukum masyarakat Indonesia di perbatasan untuk melakukan aktifitas perekonomian.

Made mengungkapkan saat ini beberapa isu seperti daftar nama barang, wilayah batas, serta pintu masuk tengah dalam pembahasan. Pasalnya, masalah tersebut memerlukan koordinasi internal di masing-masing negara.        Editor : Fajar Sidik

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung